
Siapa Zwiers dan Apa Makna Dirtek PSSI bagi Timnas U‑17?
sulunusantara.org – PSSI baru saja menetapkan Zwiers—entah terlebih dulu atau belakangan—sebagai Direktur Teknik (Dirtek). Meskipun belum banyak terekspos namanya, posisi tersebut penting banget dalam urusan teknis dan pengembangan jangka panjang timnas.
Nah, Nova Arianto, pelatih Timnas U‑17, memberi respons positif. Dia bilang kenaikan ini bakal “memperkaya kerangka kerja teknis dan sistem pelatihan” yang sangat dibutuhkan jelang Piala Dunia U‑17 2025 di Qatar. Intinya, bukan soal nama besar, tapi soal konsolidasi teknikal yang jadi inti dari strategi jangka panjang.
Zwiers dipercaya punya latar internasional dan pola pikir profesional—fitur yang bisa mengisi kekosongan proyeksi teknis yang futuristik di dalam tubuh PSSI. Wajar saja, kalau Nova merasa kolaborasi semacam ini “bisa bikin proses persiapan lebih matang dan terarah.”
Perspektif Nova Arianto soal Tugas Berat Jelang Piala Dunia U‑17
Jelang Piala Asia U‑17 dan Piala Dunia U‑17, tekanan pasti gede, tapi Nova santai aja. Dia bilang target itu bukan beban, tapi jadi bahan bakar semangat. Ditambah, Zwiers berpotensi bantu Nova dan tim lebih fokus lagi menghadapi target itu—dari task setting hingga evaluasi teknis.
Nova juga nggak mau merasa heroik sendiri. Prestasi lolos Piala Dunia itu dia jadikan kado terbaik buat PSSI—bahwa kerja keras pemain dan dukungan federasi itu tim effort, bukan miliknya saja.
Kehadiran Zwiers kemungkinan bisa mengurangi kegaduhan overlapping peran dan memperjelas jalur komunikasi pelatih–federasi. Ini krusial karena pelatihan yang tersentralisasi bakal langsung disusul penguatan tim, penyusunan latihan lebih sistematis, dan mitigasi potensi kegabagan administrasi.
Kenapa Langkah Ini Jadi Relevan buat PSSI & Atlet Muda?
Pertama, sebagai federasi, PSSI perlu punya arsitek teknis independen—kalau cuma pelatih, suka terjebak daily coaching. Dengan Dirtek seperti Zwiers, pelatihan bisa lebih visão de longo prazo, termasuk monitoring klub usia muda, kurikulum pelatihan, sampai pemetaan talenta nasional.
Kedua, Nova bilang dia berharap dukungan federasi, tapi dia juga nggak mau jadi beban ekspektasi semata—teknikal seperti Zwiers bisa bantu “mem-backup” kebutuhan akses data, scouting, dan analisis performa tim lain. Ini penting ketika lawan seperti Korea Selatan terus berkembang di level junior.
Ketiga, dari sisi mental, Nova sangat hati-hati jaga fokus pemain muda—dia bahkan menyuruh mereka untuk sementara off media sosial supaya tidak termakan tekanan publik. Kehadiran Zwiers bisa memberi sign ke pemain bahwa mereka juga didukung oleh sistem profesional, bukan hanya figur tertentu.
Penutup & Implikasi ke Depan
Penunjukan Zwiers sebagai Direktur Teknik PSSI mendapat respond positif dari pelatih Nova Arianto sebagai sinyal penguatan sistem persiapan. Di mata Nova, bukan soal populer atau hilangnya jasa individu, tapi tentang membangun berkelanjutan dan menjadikan target Piala Dunia U‑17 sebagai proyek bersama, bukan sekadar lolos.