
Ini 5 Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, dari Mesir sampai Vatikan
suluhnusantara.org – Jakarta, 18 Agustus 2025 – Banyak yang bertanya-tanya, siapa saja negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945? Di tengah perjuangan mempertahankan kedaulatan dari tekanan Belanda, ternyata ada lima negara yang secara cepat menunjukkan dukungan nyata kepada Indonesia, bahkan ketika pengakuan dari dunia barat belum banyak terdengar.
Lima negara tersebut adalah Mesir, India, Uni Soviet (sekarang Rusia), Vatikan, dan Arab Saudi. Mereka bukan sekadar hadir dalam catatan sejarah, tapi juga punya peran penting dalam mengangkat posisi Indonesia di panggung dunia.
Mengapa Dukungan Internasional Penting Usai Proklamasi 1945?
Setelah Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, perjuangan bangsa belum selesai. Belanda, dengan dukungan sebagian pihak internasional, masih mencoba merebut kembali wilayah jajahannya. Saat itu, pengakuan dunia internasional terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi salah satu aspek paling krusial.
Diplomasi jadi senjata utama. Para diplomat seperti Sutan Sjahrir, Agus Salim, dan H. Agus Salim pergi ke luar negeri untuk meyakinkan negara lain bahwa Indonesia benar-benar telah merdeka. Tanpa pengakuan internasional, posisi Indonesia dalam perundingan atau forum global sangat lemah. Karenanya, dukungan dari negara-negara lain bukan hanya simbolik, tapi juga memperkuat legitimasi Republik Indonesia secara hukum dan politik.
Menariknya, negara-negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia justru bukan dari blok barat. Mereka berasal dari Asia, Timur Tengah, dan bahkan institusi keagamaan seperti Vatikan. Ini menunjukkan bahwa solidaritas terhadap kemerdekaan bukan hanya urusan geopolitik, tapi juga urusan kemanusiaan dan moral.
Mesir, Negara Pertama yang Berani Akui Indonesia Secara Terbuka
Mesir adalah negara pertama yang secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada 10 Maret 1947. Pengakuan ini sangat penting karena Mesir adalah negara anggota Liga Arab dan punya pengaruh besar di dunia Islam.
Berkat hubungan dekat para tokoh Indonesia dengan Mesir, terutama lewat organisasi Islam seperti Al-Azhar dan jaringan ulama, proses diplomatik bisa berjalan lancar. Bahkan, duta besar pertama Indonesia untuk Mesir adalah Haji Agus Salim, tokoh nasional yang sangat disegani.
Mesir bukan hanya mengakui, tapi juga aktif membantu perjuangan Indonesia di forum internasional. Mereka menekan negara-negara Arab lain untuk mengikuti langkah yang sama. Dukungan ini juga menginspirasi negara Muslim lain seperti Arab Saudi dan Palestina untuk memberikan solidaritas politik kepada Indonesia.
India, Saudara Asia yang Paling Awal Menyatakan Dukungan
India juga menjadi negara yang sejak awal menunjukkan dukungan kuat terhadap kemerdekaan Indonesia. Meskipun secara resmi India baru merdeka pada tahun 1947, tokoh-tokoh pergerakan seperti Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi sudah lebih dulu menyuarakan dukungan terhadap perjuangan Indonesia.
India bahkan menyelenggarakan Asian Relations Conference pada tahun 1947 di New Delhi, yang dihadiri delegasi Indonesia meskipun dalam kondisi konflik militer dengan Belanda. Konferensi ini menjadi salah satu panggung internasional pertama Indonesia di luar negeri.
India tak hanya bersuara, tapi juga menggalang opini internasional agar Belanda menghentikan agresinya. Dukungan dari India membantu mengangkat isu Indonesia ke forum internasional seperti PBB. Bahkan, bendera Merah Putih pernah dikibarkan bersama bendera India dalam aksi solidaritas di beberapa kota besar di sana.
Uni Soviet, Kekuatan Dunia yang Mengakui Lebih Dini dari Barat
Uni Soviet adalah kekuatan global pertama dari blok Timur yang mengakui Indonesia. Meski saat itu dunia sedang dalam dinamika awal Perang Dingin, Soviet tak ragu memberikan pengakuan diplomatik kepada Indonesia.
Pada 1950, Uni Soviet secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia, jauh lebih awal dibanding Amerika Serikat yang baru melakukannya setelah posisi Belanda melemah. Dukungan Soviet ini sangat berpengaruh dalam memperkuat posisi Indonesia di mata negara-negara Eropa Timur.
Kedekatan hubungan dengan Uni Soviet di masa awal juga membentuk fondasi kerja sama bilateral dalam bidang militer dan pendidikan, yang kelak berkembang pada masa Presiden Soekarno. Meski hubungan Indonesia-Soviet sempat naik turun, sejarah mencatat bahwa negara tersebut adalah salah satu yang awal menunjukkan keberpihakan terhadap kemerdekaan RI.
Vatikan, Dukungan Moral dari Negara Kota Terkecil di Dunia
Mungkin mengejutkan, tapi Vatikan adalah salah satu entitas negara pertama yang menunjukkan dukungan moral terhadap kemerdekaan Indonesia. Vatikan memang bukan negara besar secara militer atau politik, namun punya pengaruh besar secara moral dan keagamaan, terutama di dunia Barat.
Dukungan Vatikan datang dalam bentuk pengakuan de facto atas Republik Indonesia, serta membuka komunikasi diplomatik di awal tahun 1950-an. Vatikan juga dikenal menyuarakan pentingnya penyelesaian damai konflik Indonesia-Belanda, terutama melalui jalur gereja dan diplomasi antarnegara Katolik.
Vatikan turut membuka jalan bagi pengakuan dari negara-negara Eropa lainnya, terutama setelah melihat stabilitas Indonesia pasca-agresi militer Belanda. Meski bentuk dukungan lebih bersifat simbolik, kehadiran Vatikan dalam daftar negara awal yang mengakui RI punya arti besar dalam membangun legitimasi internasional.
Arab Saudi, Dukungan Politik dan Keagamaan yang Strategis
Arab Saudi termasuk negara penting yang ikut memberikan pengakuan kepada Indonesia dalam masa-masa awal. Sebagai pusat dunia Islam dan pelindung dua kota suci, pengakuan dari kerajaan ini punya dampak besar terhadap negara-negara Islam lainnya.
Arab Saudi mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia tidak lama setelah Mesir. Mereka juga memberikan dukungan moral dan logistik kepada para diplomat Indonesia yang sedang memperjuangkan pengakuan internasional.
Kerajaan Saudi bahkan menjadi tempat singgah para pejuang diplomatik Indonesia, termasuk saat mencari dukungan dari negara-negara di Timur Tengah. Selain itu, Arab Saudi juga membantu membuka jalur distribusi berita soal kemerdekaan Indonesia ke kawasan Teluk dan Afrika Utara.